ROI atau dikenal juga sebagai return on investment adalah rasio pengembalian investasi dalam sebuah kegiatan bisnis. Baik dari mulai mendirikan atau saat pengembangan bisnis tersebut.
Sebagian pebisnis juga menganggap bahwa ROI merupakan sebuah laba perusahaan. Meski sebenarnya ROI dan laba memiliki perbedaan signifikan. Di antaranya adalah keuntungan laba lebih bersih.
Sebab, hasilnya diperoleh dari akumulasi berbagai aspek bisnis. Jadi, tidak hanya satu aspek saja seperti ROI. Di jaman digital ini ROI dapat diperoleh dari berbagai macam investasi, tidak hanya dalam investasi konvensional saja.
Misalnya dalam jaminan perusahaan periklanan. Return on investment adalah berperan memberikan jaminan kepada klien. Mereka akan mengklaim perusahaan periklanannya memiliki nilai ROI tinggi.
Artinya jika Anda memasang iklan pada perusahaan tersebut, maka modal yang dikeluarkan untuk beriklan akan cepat terganti. Misalnya saja karena insight yang tinggi atau memiliki banyak audiens potensial.
Tidak hanya pada perusahaan periklanan, perusahaan sosial media juga memberikan jasa periklanan. Bagi Anda yang ingin lebih mengenal mengenai ROI, simak pembahasan berikut ini.
Dalam dunia bisnis ROI dapat diperoleh dari bisnis yang Anda jalankan sendiri atau bahkan bisnis milik orang lain. Nantinya, Anda tinggal menghitung persentase dari keuntungan total modal yang diinvestasikan.
ROI memiliki peran yang sangat penting dalam dunia bisnis, oleh sebab itu semua pelakunya harus memahami sebaik mungkin. Investasi yang dimaksudkan dapat berupa modal usaha, periklanan, atau biaya pemasaran dan promosi.
Bagi investor, return on investment adalah berperan sebagai metode untuk menentukan apakah kegiatan investasi akan memberikan keuntungan. Setiap perusahaan dan jenis investasi tentu memiliki keuntungan berbeda.
Hal ini cukup sulit dilihat jika secara sekilas. Tapi semenjak adanya sistem ROI, Anda bisa memperkirkan dengan hasil cukup akurat. Sedangkan bagi pebisnis, terutama pebisnis kecil yang baru berkembang.
Misalnya saja UMKM dan pebisnis mikro. ROI sangat berguna untuk menyusun proyeksi dan strategi bisnis. Sebab, dengan adanya perhitungan ROI Anda jadi tahu tingkat efektivitas dari penggunaan modal.
Dalam perhitungan return on investment adalah terdapat dua kondisi yang bisa menjadi pertimbangan. Kondisi pertama adalah saat hasil perhitungan negatif, maka lebih baik investasi dihentikan.
Tapi jika hasilnya adalah positif, maka investasi bisa dilanjutkan. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi ROI bernilai positif atau negatif, yaitu siklus perputaran operating assets dan profit margin.
Siklus perputaran operating assets atau aktiva operasional yaitu aset yang digunakan untuk menjalankan bisnis. Misalnya gedung, uang, alat hak paten, dan lainnya. Kondisi aktiva ini digunakan untuk menilai manajemen perusahaan.
Sedangkan profit margin adalah nilai rasio antara laba dengan penjualan. Semakin besar profit margin, maka return on investment adalah semakin besar pula.
Saat ini banyak pebisnis yang sangat mementingkan nilai ROI saat hendak berinvestasi. Hal ini tentunya bukan tanpa alasan, tapi mereka menginginkan keuntungan yang lebih maksimal dari kegiatan investasi tersebut.
Bukan sekedar investasi, bahkan saat pengusaha akan mengeluarkan uang untuk modal usaha mereka juga akan mempertimbangkan nilai tersebut. Tentu saja hal ini semakin membuktikan bahwa menentukan nilai ROI sangat penting. Beberapa alasan pentingnya menentukan return on investment adalah:
Meski terbilang penting dan sangat bermanfaat, ternyata ROI memiliki kekurangan. Di antaranya adalah sulit menghubungkan pendapatan dengan nilai investasi tertentu. Sederhananya, nilai yang ditunjukan tidak spesifik.
Oleh sebab itu, biasanya perhitungan ROI akan dilengkapi dengan perhitungan ROE (Return on Equity). ROE sendiri adalah pengukuran laba dari setiap dolar dalam ekuitas investor dan juga mewakili kinerja perusahaan.
Rumus untuk menentukan return on investment adalah aturan dasar yang harus diikuti. Sebab, nilai tersebut tidak muncul begitu saja. Melainkan Anda harus menghitungnya terlebih dahulu. Berikut ini adalah rumus sederhana untuk meng hitung nilai ROI:
ROI= ((nilai investasi saat ini + pemasukan investasi tersebut – nilai investasi awal) / (Nilai investasi awal + Pengeluaran lain terkait investasi)) x 100%
Dari rumus di atas maka dapat dilihat bahwa nilai ROI dipengaruhi oleh beberapa aspek, di antaranya adalah:
Seperti yang diketahui bahwa nilai investasi selalu berubah-ubah setiap waktunya. Sebab, nilainya memang sangat fluktuatif karena dipengaruhi oleh inflasi, deflasi, dan masih banyak lagi.
Alasan, nilai investasi yang digunakan pada perhitungan return on investment adalah nilai saat ini agar datanya lebih update. Tentunya Anda atau investor lain menginginkan data terbaru sebagai bahan evaluasi.
Aspek ini merupakan pendapatan bersih dari hasil investasi tersebut. Jangan memasukkan data pemasukan kotor atau omzet dalam perhitungan. Sehingga data tingkat pengembalian investasinya lebih tepat.
Nilai investasi awal merupakan sejumlah modal yang diberikan untuk berinvestasi. Nilai ini tidak perlu diubah-ubah berdasarkan inflasi, cukup masukkan nilai modal apa adanya saja.
Maksud dari aspek ini adalah semua biaya yang Anda butuhkan untuk melakukan investasi. Atau, dikenal juga sebagai komisi kepada pihak ketiga. Misalnya jasa pelobi, broker, dan jasa lainnya.
Return on investmen merupakan salah satu aspek investasi yang banyak disebutkan dalam dunia bisnis. Peran dari return on investment adalah sangat penting dan tidak boleh diabaikan.