Bisnis apapun tentu memerlukan konsumen dan pelanggan. Sebenarnya juga, tingkat keberhasilan suatu strategi pemasaran ini juga dipengaruhi oleh pelanggan ini. Oleh karenanya, setiap pebisnis atau pengusaha sebaiknya memang melihat berbagai hal melalui kacamata konsumen atau customer centric.
Dengan menganut pendekatan bisnis yang menempatkan pelanggan sebagai raja ini, pemilik bisnis atau usaha pastinya akan menyadari bahwa bisnisnya tersebut tidak akan berhasil tanpa pelanggan. Lalu apa sebenarnya arti istilah tersebut? Berikut jawabannya.
Apa yang dimaksud dengan customer centric? Pada dasarnya, customer centricity ialah strategi bisnis yang dilakukan untuk memahami harapan, persepsi serta situasi pelanggan yang menjadi pusat semua keputusan bisnis yang ada hubungannya dengan penyampaian produk, layanan sekaligus pengalaman para pelanggan tadi.
Lebih singkatnya, customer centricity merupakan strategi berbisnis yang lebih fokus pada upaya untuk menciptakan pengalaman terbaik untuk pelanggan sehingga tercipta loyalitas pelanggan terhadap suatu produk.
Dalam kalimat yang lain, disebutkan bahwa customer centricity ini adalah pendekatan pemasaran yang sengaja dirancang dengan berdasarkan pada kebutuhan serta minat konsumen. Dari berbagai penjelasan itu, bisa diketahui bahwa strategi dan pendekatan bisnis ini lebih memprioritaskan konsumen.
Perusahaan atau bisnis yang menganut pendekatan ini menganggap bahwa pelanggan merupakan hal yang sangat penting bahkan merupakan raja. Pelanggan menjadi alasan utama keberadaan bisnis sehingga pemilik bisnis akan berupaya menjaga kepuasan pelanggan.
Menjalankan bisnis dengan pendekatan ini akan mendatangkan sejumlah manfaat, diantaranya sebagai berikut.
Dengan menerapkan customer centricity, pemilik usaha jadi bisa lebih mudah mengajak pelanggan agar bekerja sama yang dapat meningkatkan efisiensi operasional. Ambil contoh mudah dalam hal ini adalah bisnis jasa pemanduan wisata atau bisnis travel.
Sebagaimana yang sudah diketahui, bisnis ini berhubungan dengan jadwal yang sangat ketat. Misalnya, pukul berapa pelanggan harus sudah checkout dari penginapan, pukul berapa pelanggan harus sudah tiba di bandara dan lain sebagainya.
Apabila ada kepercayaan terhadap bisnis ini, maka pelanggan akan berupaya mengikuti jadwal yang telah ditetapkan. Dengan demikian, itinerary juga bisa dilaksanakan sesuai rencana.
Bisnis yang berfokus pada pelanggan adalah raja tentunya tidak akan meninggalkan pelanggan tersebut begitu transaksi selesai. Melainkan, mereka akan terus membimbing pelanggan tadi sampai berhasil menggunakan produk dengan benar.
Terutama jika produk termasuk hal yang cukup rumit serta memerlukan edukasi pelanggan terlebih dahulu. Sayangnya, tidak sedikit bisnis yang malah meninggalkan pelanggan begitu saja setelah transaksi selesai. Tentunya ini adalah hal yang buruk karena ada potensi pelanggan merusak produk.
Akibatnya, jika hal tersebut sampai terjadi, pelanggan akan datang lagi membawa kartu garansi untuk mendapatkan tanggung jawab atas produk yang sudah dibelinya. Pastinya hal ini akan membuat biaya layanan jadi bertambah karena perbaikan produk tersebut.
Bisnis yang menganut customer centricity tentunya akan mendukung saat pelanggan masih mempertimbangkan pilihan. Hal yang seperti ini walaupun terlihat sepele namun berpotensi dapat meningkatkan penjualan.
Sementara penawaran yang tidak jelas, pada umumnya akan membuat pelanggan jadi ragu saat mengambil keputusan. Memang adakalanya pelanggan akan mempertimbangkan antara dua produk.
Alih-alih menyarankan mereka agar membeli produk yang lebih mahal, bisnis yang customer centric akan berupaya melihat pilihan tersebut dari sisi pelanggan. Kalau memang yang lebih murah justru yang lebih dibutuhkan oleh pelanggan, maka barang inilah yang sebaiknya direkomendasikan.
Kalau melihat dari sisi penjualan, tindakan seperti ini memang terlihat tidak menguntungkan. Akan tetapi kalau dalam jangka panjang, biasanya pelanggan akan datang lagi karena merasa diuntungkan saat bertransaksi.
Tanpa perlu dipungkiri lagi bahwa customer centricity merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif dan efisien. Sebab, dalam strategi ini, kepuasan serta loyalitas pelanggan adalah hal yang diutamakan.
Dengan hal ini, konsumen dapat memberikan referensi yang baru. Bahkan tidak menutup kemungkinan mereka akan mendatangkan konsumen yang baru pula supaya dapat membeli produk yang ditawarkan oleh bisnis yang menganut customer centricity ini.
Pertama, pahami konsumen. Dalam memahami konsumen ini, bisa sekalian dengan menentukan segmen pasar yang cocok dengan produk yang ditawarkan. Hal ini dapat menjadi langkah awal supaya kegiatan pemasaran jadi lebih terarah sesuai dengan target penjualan.
Selain itu, pemilik bisnis juga dapat menganalisis portofolio pelanggan dengan lebih aktual. Jadi bisa memperoleh calon pelanggan yang lebih potensial.
Hubungan jangka panjang dengan konsumen merupakan bagian pengembangan dalam teknik untuk menentukan segmentasi. Segmentasi ini sendiri ialah targeting yang diawali dengan menargetkan calon pelanggan yang potensial menjadi target untuk pemasaran produk.
Konsep pemasaran one on one marketing adalah salah satu hal yang dapat dilakukan saat pemilik bisnis menerapkan customer centricity. Sebab, dengan one on one marketing ini pelanggan akan merasa diperlakukan dengan lebih individual.
Tentunya dalam melakukan hal ini pemilik bisnis harus menyiapkan sejumlah tindakan tertentu. Misalnya berkreasi untuk memulainya supaya dapat segera membangun hubungan dengan konsumen.
Maksudnya ialah customer centricity akan menggunakan testimoni atau pembelaan dari pelanggan yang eksis di mana pelanggan yang eksis tersebut sudah terlebih dahulu menggunakan serta membeli produk tertentu.
Tentunya perusahaan harus membentuk tim kerja yang solid dengan tujuan untuk meningkatkan komunikasi kerja yang lebih menyelaraskan antara keterampilan, kenyamanan serta kepercayaan.
Dengan adanya tim ini, pemilik bisnis tentu sudah tidak akan kerepotan mengawasi dan tim tersebut sudah akan bekerja sesuai tugasnya serta target masing-masing.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa customer centric merupakan upaya untuk memahami sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen. Istilah ini juga memposisikan konsumen sebagai raja sehingga apa yang dilakukan kemudian adalah bisnis akan berupaya menjaga kepuasan mereka.