Biaya Produksi: Pengertian, Contoh, Jenis, dan Rumusnya

Menghitung biaya produk sangat penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian dan masalah produksi. Oleh karena itu, artikel berikut akan membahas mengenai pengertian dan contoh biaya produksi yang harus Anda ketahui.

Pada dasarnya, production cost atau biaya produk adalah biaya yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Bagi para pelaku bisnis, penting untuk mengetahui jenis, komponen, rumus dan contoh menghitung biaya produksi.

Pasalnya, jika bisnis Anda tidak memperhatikan hal ini, maka proses produksi tidak akan berjalan lancar. Mengetahui contoh biaya produksi serta proses menghitungnya akan membuat Anda menentukan berapa seharusnya harga barang yang akan dipasarkan.

Oleh karena itu, artikel berikut akan memberi panduan seputar biaya produksi yang dapat Anda jadikan acuan.

Pengertian Biaya Produksi dan Jenisnya

Sumber: Econlib.com

Menurut Tunggal dalam bukunya yang berjudul Manajemen Suatu Pengantar (2003), production cost merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu terdiri dari jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik.

Sementara Halim dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Akuntansi Biaya Bagian 1 (1988) biaya produksi adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan di periode mana produk itu dijual.

Jadi, biaya yang berawal dari proses pengelolaan bahan mentah hingga  barang tersebut siap dipasarkan atau dapat dijual ke pasaran merupakan biaya produksi. 

Biaya produksi ada lima jenisnya, berikut adalah penjelasannya: 

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah jenis biaya yang tidak mengalami perubahan atau bersifat statis. Biasanya biaya tetap akan dikenakan saat tidak ada kegiatan atau produksi, maupun ketika ada banyak kegiatan. Contohnya adalah gaji karyawan

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah jenis biaya yang jumlahnya bervariasi tergantung pada aktivitas produksi perusahaan. Contoh biaya variabel adalah bahan baku yang dibeli untuk memenuhi kuota pesanan tertentu.

3. Biaya Total (Total Cost)

Biaya total adalah jumlah dari seluruh biaya tetap dan variabel. Salah satu contoh dari biaya total adalah ketika perusahaan melakukan pengkalkulasian total biaya produksi yang telah dikeluarkan.

4. Biaya Rata-Rata (Average Cost)

Biaya rata-rata adalah total jumlah dari keseluruhan komponen biaya produksi dibagi dengan jumlah output yang dihasilkan. Menghitung biaya rata-rata dilakukan untuk mengukur seberapa banyak perusahaan untuk mengeluarkan biaya produksi pada setiap unit barang yang dihasilkan.

5. Biaya Marjinal (Marginal Cost)

Biaya marjinal adalah biaya tambahan untuk memproduksi tambahan unit barang. Biaya marjinal biasanya muncul saat ada pesanan tambahan dari produksi harian. Misalnya jika perusahaan memproduksi 1.000 unit, biaya tambahan peningkatan output menjadi 1.001 unit adalah biaya marginal.

Baca Juga: 5 Contoh Media Promosi Makanan yang Bisa Dipilih

Komponen yang Terdapat Dalam Biaya Produksi

Sumber: StudiousGuy.com

Komponen-komponen biaya produksi terdiri atas biaya langsung yang mencakup biaya bahan baku, dan biaya tenaga kerja, serta biaya tidak langsung atau biaya overhead pabrik. Berikut adalah penjelasan lengkapnya yang dikutip dari beberapa sumber:

1. Biaya Bahan Baku

Pengertian biaya bahan baku menurut Sunarto dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Biaya (2003), bahan baku adalah bahan yang identitasnya dapat dilacak pada barang jadi. 

Dalam melakukan proses produksi, bahan baku merupakan unsur paling dibutuhkan karena bahan baku sebagai unsur pokok dalam melakukan proses Produksi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor, atau dari pengolahan sendiri. 

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Pengertian biaya tenaga kerja langsung menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Biaya (2000) adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia tersebut. Intinya, para tenaga kerja membantu proses produksi dan akan mendapatkan upah atau gaji yang ditanggung perusahaan. 

3. Biaya Overhead Pabrik 

Pengertian biaya overhead pabrik menurut Mulyadi (2000) adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya ini mencakup biaya bahan baku tidak langsung, biaya pemeliharaan mesin, biaya air serta listrik, asuransi pabrik, serta biaya-biaya lain yang termasuk pengeluaran rutin perusahaan.

Tujuan Mengetahui Biaya Produksi

Sumber: Dhakatribune.com

Sederhananya, tujuan dari perhitungan biaya produksi adalah untuk menentukan harga jual produk yang dihasilkan. Jika perhitungan biayanya tidak akurat akan berdampak pada penetapan harga jual dan kemungkinan akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan.

Berikut adalah beberapa tujuan dari mengetahui biaya produksi menurut Mulyadi (2005):

1. Penentuan Harga Pokok Produksi

 Untuk memenuhi tujuan penentuan harga pokok produk, akuntansi biaya  mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa.

2. Pengendalian Biaya

 Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang sebenarnya  dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk.

3. Pengambilan Keputusan Khusus

 Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan datang. Oleh  karena itu, informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus  selalu berhubungan dengan informasi masa yang akan datang..

Rumus dan Contoh Perhitungan Biaya Produksi

Jadi, rumus atau formulasi untuk menghitung Biaya Produksi adalah terdiri dari:

Biaya Produksi = Biaya Material Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung + Biaya Overhead pabrik

Berikut adalah contoh kasus perhitungan biaya produksi yang membahas mengenai perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang makanan:

Tosci merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi saus tomat dengan output barang jadi sebesar 4.000 pack selama satu bulan. Berikut adalah rincian biaya produksi saos tomat tersebut selama satu bulan.

Biaya pembelian bahan baku = Rp. 8.000.000

Biaya gaji karyawan langsung = Rp. 4.000.000

Biaya upah security pabrik = Rp. 2.000.000 (hanya selama proses produksi)

Biaya sewa pabrik = Rp. 2.000.000

Total biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan 4.000 pack saos tomat adalah Rp.16.000.000. Mengetahui biaya produksi per unitnya bisa dihitung dengan cara membagi total biayanya ke total jumlah produk. Perhitungannya adalah Rp. 16.000.000 : 4.000 = Rp. 4.000.

Dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah pelaporan biaya pada saat proses pembuatan sebuah produk atau layanan. Menghitung biaya produksi sangat berguna dalam menghitung laba rugi sebuah perusahaan.

Jika dalam perhitungan produksi tidak akurat, maka perusahaan yang Anda jalani bisa menimbulkan kerugian dan masalah produksi. Oleh karena itu, menghitung biaya produksi sangat penting dan harus teliti ketika dilakukan.

Baca Juga: Fungsi Desain Produk: Tujuan dan Penggunaannya Dalam Bisnis

Dengan mengirimkan formulir ini berarti Anda telah menyetujui syarat dan ketentuan kami.
Download icon

Heading

Thousands of restaurants trust Otter to increase sales, save time, and make delivery easier.
Thank you! Your submission has been received!
Oops! Something went wrong while submitting the form.
Next article
This is some text inside of a div block.
This is some text inside of a div block.

Learn more about Otter's integrations

This is some placeholder text by Ollie.