Ketika ingin membangun atau mengembangkan bisnis, sudahkah Anda tahu mengenai segmentasi pasar? Sebuah bisnis bukan hanya tentang membuat sebuah produk kemudian menawarkannya pada semua orang.
Namun, harus memikirkan siapa saja calon konsumen yang kira-kira akan membutuhkan produk, karena tentu tidak semua orang pasti memerlukan produk tertentu. Misalnya saja Anda hendak menjual gamis.
Sudah pasti akan lebih efektif untuk menjualnya kepada kelompok perempuan daripada laki-laki bukan? Apabila target pasarnya sudah ditentukan seperti ini, maka upaya yang dikerahkan akan lebih efektif.
Anda dapat mengartikan hal ini sebagai pembagian kelompok konsumen atau pembeli yang mempunyai keperluan, karakteristik dan perilaku berbeda di dalam pasar tertentu. Setelah dikelompokkan nantinya akan dijadikan sebagai sasaran pasar memakai strategi khusus.
Segmentasi pasar tergolong sebagai cara pemasaran yang umum dilakukan. Strategi ini dilakukan dengan cara mengelompokkan produk berdasarkan kesamaan, kemiripan, minat dan keperluan pelanggan.
Biasanya strategi ini diterapkan ketika hendak meluncurkan produk baru. Melalui penerapannya, akan mampu mengenali minat dan keperluan konsumen. Kemudian menyesuaikan pemasaran produk baru berdasarkan minat dan keperluan mereka.
Pada mulanya pasar sangat luas dan heterogen. Kemudian dikerucutkan menjadi kelompok homogen. Tujuan dari hal ini adalah untuk memaksimalkan pemasaran sehingga lebih fokus dan efektif untuk menarik konsumen.
Segmentasi pasar tidak bisa dilaksanakan secara langsung dan mendadak, perlu menerapkan beberapa proses serta tahapan, sehingga bisa meraih tujuan yang dikehendaki. Dengan perencanaan matang, produk akan terjual tepat pada sasaran.
Mari mengambil contoh, misalnya saja sebuah perusahaan mengadakan jasa les Bahasa Inggris. Memang, banyak pihak yang membutuhkan les Bahasa Inggris, akan tetapi, perusahaan tetap perlu membidik konsumen.
Apakah segmentasi pasar dikerucutkan kelompok konsumen siswa sekolah, mahasiswa, atau pekerja. Karena, setiap kelompok mempunyai kebutuhan yang berbeda mengenai les Bahasa Inggris. Contohnya saja mahasiswa memerlukan fasilitas TOEFL.
Sementara anak SMP lebih membutuhkan les untuk memahami pelajaran di sekolah. Tentu akan tidak tepat bila membidik konsumen kelompok mahasiswa namun tidak menyediakan fasilitas pembelajaran TOEFL.
Bagaimana apabila keliru melaksanakan pemasaran ke semua orang? Hasilnya akan sia-sia karena sudah pasti mahasiswa akan lebih memilih lembaga yang menyediakan fasilitas TOEFL. Jadi daripada menghabiskan waktu dan tenaga, lebih baik mengelompokkan konsumen.
Strategi pemasaran ini mempunyai banyak sekali tujuan, tentu bukan hanya sekedar mendapatkan banyak konsumen yang akan membeli produk. Masih ada tujuan lainnya, simak penjelasannya di bawah ini.
Tujuan segmentasi pasar yang pertama ialah meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Konsumen tidak hanya membeli sebuah produk dengan merek tertentu hanya karena membutuhkannya, ada banyak sekali pertimbangan sebelumnya.
Hal yang dipertimbangkan ialah harga, kualitas, pelayanan dan ketepatan waktu. Seorang konsumen pasti enggan mendapatkan pelayanan buruk meskipun mendapat harga terjangkau, kualitas bagus dan waktu cepat.
Perusahaan yang memahami keperluan konsumen akan mampu memberikan pelayanan yang lebih baik. Sehingga mereka akan merasa nyaman untuk kembali membeli produk dan akhirnya menjadi pelanggan tetap.
Apabila sudah mengerucutkan kelompok konsumen, maka pemasaran dapat dijalankan dengan lebih fokus. Anda dapat menentukan harga, produk, distribusi dan promosi dengan lebih terarah sehingga memberikan hasil maksimal.
Ketika sudah menerapkan segmentasi pasar, membuat perencanaan dan melaksanakan pemasaran, maka berikutnya adalah melakukan evaluasi. Strategi ini memungkinkan untuk dilakukan evaluasi sehingga bisa memperbaiki apa yang salah atau kurang.
Setelah menentukan segmen pasar dan menjalankan rencana, sebuah perusahaan akan mengetahui para kompetitor di segmen yang sama. Namun, hal ini tidak perlu dijadikan alasan untuk mundur.
Perusahaan dapat melihat bagaimana para kompetitor bekerja. Bagaimana mereka menarik konsumen dan apakah lebih sukses. Perusahaan dapat belajar dari kompetitor untuk menciptakan cara pemasaran yang lebih sukses lagi.
Setelah mengetahui pengertian dan tujuan segmentasi di atas, apakah Anda merasa bingung bagaimana cara memulai strategi ini? Tenang saja, berikut ini ada jenis-jenis strategi yang bisa Anda pilih untuk diterapkan.
Pertama, ialah segmentasi pasar yang berfokus pada perilaku. Strategi ini mengelompokkan konsumen berdasarkan pengetahuan, loyalitas, respon dan pemakaian produk atau jasa. Anda juga bisa mengelompokkannya berdasarkan manfaat yang mereka dapatkan.
Psikografis ini mengarah pada aktivitas, pendapat dan hal yang disukai oleh konsumen. Strategi ini mengarah pada masalah psikologi mereka. Contohnya mengenai hobi dan minat.
Jenis segmentasi pasar berikutnya ialah berkaitan dengan demografi. Strategi ini mengelompokkan konsumen berdasarkan ciri generik. Misalnya umur, gender, pekerjaan, pendidikan, gaji, dan lain sebagainya.
Sebenarnya pengelompokan ini masih tergolong luas dan akan perlu mengerucutkannya kembali. Misalnya saja Anda menjual pakaian bayi. Maka bisa menetapkan gender perempuan sebagai konsumen.
Kemudian, apakah semua perempuan membutuhkan pakaian bayi? Jawabannya adalah tidak, maka perlu mengerucutkan lagi pada perempuan yang hamil, melahirkan atau sedang mempunyai anak bayi.
Strategi ini mengelompokkan konsumen berdasarkan wilayah geografis. Contohnya negara, provinsi, kota, desa, dan lain sebagainya. Misalnya saja dengan membangun perusahaan di kota tertentu agar lebih dekat dengan konsumen di wilayah tersebut.
Biasanya ada beberapa jenis produk atau jasa yang paling banyak diperlukan pada waktu tertentu saja. Misalnya saja jasa fotografi, biasanya sangat diperlukan ketika musim wisuda dan pernikahan.
Masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami segmentasi pasar. Hanya menganggap bahwa sebuah produk sudah pasti akan diperlukan oleh semua orang. Padahal, setiap produk mempunyai konsumen masing-masing.
Dampak dari hal ini adalah bisnis kurang berkembang. Karena target pasar dan proses pemasaran terlalu luas. Sehingga justru menghabiskan banyak sumber daya namun hasil tidak efektif.
Sebuah bisnis tidak bisa dijalankan hanya dengan mempunyai sumber daya. Namun perlu memikirkan produk dan konsumen yang berpotensi akan membelinya. Salah satu cara menentukan target adalah dengan melakukan segmentasi pasar.