Sistem pembayaran memiliki peran untuk menjalankan aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, mengetahui pengertian sistem pembayaran beserta komponen yang ada di dalamnya akan memudahkan Anda dalam melakukan aktivitas usaha atau bisnis yang sedang dijalankan.
Sistem pembayaran akan tetap terus berkembang, terutama mengikuti teknologi dan tren masyarakat. Bagi Anda yang sedang menjalankan usaha atau bisnis, Anda juga harus menyesuaikan metode pembayaran dengan teknologi yang tersedia di zaman sekarang.
Lantas, apa saja komponen sistem pembayaran tersebut? Simak artikel berikut untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Secara umum, sistem pembayaran adalah semua sistem yang dipakai untuk menyelesaikan transaksi keuangan melalui transfer nilai moneter. Sistem-sistem tersebut mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan berbagai mekanisme.
Sistem-sistem tersebut dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana, guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Jadi, agar aktivitas ekonomi bisa berjalan, sebuah sistem pembayaran sangatlah diperlukan.
Sebagai sebuah sistem, sistem pembayaran memiliki komponen atau sub-sistem di dalamnya. Komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan berfungsi untuk membangun sistem secara keseluruhan.
Setelah mengetahui pengertian sistem pembayaran, terdapat 3 jenis sistem pembayaran yang harus Anda ketahui:
Jenis sistem pembayaran yang pertama adalah sistem pembayaran tunai. Sistem jenis ini bisa dilihat dari uang yang merupakan menjadi alat pembayaran yang paling sering digunakan. Uang digunakan dalam hampir setiap transaksi yang Anda lakukan, seperti belanja ke pasar, mall, dan lainnya.
Sistem pembayaran yang kedua adalah non tunai. Jenis pembayaran ini bisa berbentuk kartu ataupun aplikasi yang menghadirkan scanning barcode. Pembayaran jenis ini bersifat lebih cepat dan praktis.
Jenis sistem pembayaran yang satu ini berlaku jika Anda ingin melakukan transaksi dengna mata uang yang berbeda. Seperti yang kita ketahui bersama, setiap negara mempunyai mata uangnya tersendiri, walaupun beberapa diantaranya ada yang sama.
Oleh karena itu, Anda harus menukarkan uang yang sama dengan nilai kurs yang berlaku. Beberapa contoh alat pembayaran nontunai bertaraf internasional antara lain adalah cek, kartu kredit, wesel pos, dan online payment.
Adapun terdapat enam komponen sistem pembayaran, berikut penjelasannya.
Komponen sistem pembayaran yang pertama adalah kebijakan. Komponen inilah yang memberikan dasar pengembangan sistem pembayaran di suatu negara. Di Indonesia, kebijakan sistem pembayaran ditentukan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral.
Kelembagaan memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam sistem pembayaran. Baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Lembaga-lembaga mempunyai andil dalam proses tersebut.
Lembaga yang terlibat dalam sistem pembayaran di antaranya bank sentral, bank lokal, penyedia jasa jaringan, pencetak kartu kredit, dan sebagainya. Bank sentral dalam sistem pembayaran berperan sebagai operator, regulator, dan supervisor.
Komponen sistem pembayaran yang ketiga adalah alat pembayaran. Sebelum membangun sebuah sistem pembayaran, harus ada alat pembayaran yang digunakan untuk membayar transaksi keuangan tersebut.
Alat pembayaran yang sah di Indonesia adalah Rupiah. Mata uang Rupiah dapat dibayarkan melalui pembayaran tunai atau nontunai, seperti lewat mobile banking, e-wallet, e-money, QRIS, dan sebagainya.
Mekanisme operasional memiliki peran untuk memberi jaminan terkait kelancaran dan keamanan proses transaksi keuangan. Komponen sistem pembayaran ini harus menjamin dana yang dipindahkan oleh pengirim sudah aman di tangan penerima.
Contoh yang ada di Indonesia adalah Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). Keduanya digunakan oleh BI untuk memproses transaksi keuangan elektronik.
Infrastruktur teknis adalah komponen yang mendukung sistem pembayaran agar bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Contoh infrastruktur teknis dalam sistem pembayaran adalah mesin EDC.
Perangkat hukum meliputi undang-undang dan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan sistem pembayaran. Termasuk aturan yang mengatur berbagi pihak yang terlibat dalam sistem pembayaran.
Seperti contoh aturan antar bank, aturan antara bank dan nasabah, aturan antara bank dan bank sentral, dan sebagainya. Keberadaan perangkat hukum diperlukan untuk menjamin adanya aspek legalitas dalam penyelenggaraan sistem pembayaran.
Komponen sistem pembayaran juga harus memiliki saluran pembayaran. Saluran-saluran tersebut bisa berupa ATM, kartu debit, kartu kredit, EDC, maupun dibayarkan secara langsung.
Untuk saluran pembayaran nontunai, Anda juga bisa menggunakan e-wallet. Anda hanya perlu mendekatkan smartphone ke mesin, akun dompet elektronik akan otomatis terdeteksi dan bisa memproses pembayaran.
Tanpa pengguna, transaksi pembayaran tidak akan pernah terjadi. Pengguna yang saling berkomunikasi memungkinkan proses transaksi keuangan yang perlu diselesaikan. Pengguna sebagai pelaksana transaksi termasuk ke dalam salah satu komponen sistem pembayaran.
Sebagai pebisnis, tentu Anda harus mengetahui pengertian dan komponen sistem pembayaran agar dapat memudahkan Anda dalam memahami sistem pembayaran yang sedang berkembang di Indonesia.