Business plan adalah salah satu hal penting yang wajib dimiliki ketika akan memulai membangun sebuah bisnis. Tak terkecuali pada bisnis makanan, business model canvas yang disiapkan haruslah jelas untuk mengetahui tujuan dari bisnis Anda.
Sebelum melihat contoh bisnis model canvas makanan untuk bisnis yang akan Anda mulai, pahami terlebih dahulu definisi dari business model canvas di bawah ini.
Business model canvas adalah strategi pengelolaan bisnis dengan melibatkan desain dan gambar. Setelah itu, desain dan gambar tersebut dikerucutkan menjadi beberapa aspek bisnis agar menjadi suatu strategi bisnis utuh yang mudah untuk dipahami.
Metode ini sangat sederhana jika dibandingkan bisnis plan pada umumnya. Dengan bisnis model canvas, Anda bisa memetakan alur strategi bisnis dengan lebih efektif dan sederhana sehingga mudah untuk dipahami.
Tujuan dari pembuatan bisnis model canvas sendiri tentu saja untuk memudahkan pemilik usaha dalam menjalankan bisnisnya. Strategi yang dijalankan pun menjadi lebih terstruktur karena memiliki panduan yang jelas. Ada pun tujuan lebih detailnya ada di bawah ini.
• Mempermudah para perintis bisnis yang masih pemula untuk menentukan alur jalannya bisnis dari yang paling dasar.
• Merangkum business plan dalam konsep yang lebih jelas dan padat.
• Mempersiapkan proposal dalam bentuk baru untuk mendapatkan investor.
• Media justifikasi atau penentuan terhadap potensi bisnis yang akan dijalankan tersebut.
Business model canvas merupakan penemuan yang luar biasa. Pasalnya, temuan ini mampu meringkas bisnis plan setebal 20-40 halaman hanya dalam satu lembar kanvas. Untuk memudahkan pebisnis dalam membuat bisnis model canvas atau BMC, jawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada daftar berikut:
1. Siapa yang akan membeli produk Anda?
2. Mengapa konsumen harus membeli produk yang Anda jual? Apakah kelebihannya serta apa yang membuat usaha milik Anda tampak menarik?
3. Bagaimana cara konsumen menjangkau atau mengetahui bahwa Anda memiliki bisnis dan memiliki produk yang dibutuhkan oleh calon konsumen?
4. Bagaimana cara yang akan Anda tempuh agar dapat memiliki hubungan yang baik dengan pelanggan dan bagaimana cara untuk mengetahui testimoni dari mereka?
5. Apa saja produk yang akan dipasarkan dan bagaimana bisnis Anda bisa menghasilkan uang?
6. Strategi apa saja yang harus dilakukan untuk meraih value proportion?
7. Sumber daya atau resource apa saja yang wajib dimiliki untuk menjalankan bisnis? Aset apa saja yang diperlukan untuk bisa bersaing dengan pelaku bisnis serupa?
8. Siapa yang akan memenuhi kebutuhan bisnis di luar key activities? Siapa penyuplai bahan baku untuk usaha Anda?
9. Apa saja pengeluaran yang diperlukan untuk menjalankan bisnis?
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas kemudian dipakai untuk membuat BMC. Perhatikan contoh pembuatannya di bawah ini.
Baca Juga: 8 Strategi Pemasaran Produk Makanan Paling Efektif untuk Usaha Kuliner
Contoh ini diambil dari salah satu usaha atau bisnis kuliner bernama MieYamin Sedaap di kota Bandung. Berikut jawaban dari pertanyaan yang sudah disediakan di atas.
Target pelanggan atau pasar yang disasar oleh pemilik bisnis ini adalah remaja hingga orang dewasa yang berusia 14 sampai 45 tahun. Target pasar tersebut berasal dari berbagai kalangan, antara lain:
• Pelajar SMP/SMA
• Mahasiswa
• Pegawai kantoran
• Miyamin akan dijual atau disajikan dalam berbagai pilihan rasa dan topping.
• Miyamin bisa dinikmati di warung utama atau gerai lain jika sudah buka cabang dan dibawa pulang untuk disantap di rumah.
• Aplikasi pemesanan makanan online (Gojek, Grab, ShopeeFood)
• Festival kuliner
•Pameran di instansi
• Media sosial (Instagram, Facebook, Youtube, TikTok)
• Potongan harga 25% khusus untuk pembelian ketiga dan kelipatannya.
• Promo gratis minuman khusus untuk pemesanan menu mie yamin spesial komplit.
• Potongan harga khusus untuk pameran atau festival.
• Berbagai macam promosi menarik untuk pembelian khusus melalui aplikasi online.
• Modal awal dari pribadi
• Dana dari investor
• Penjualan mi yamin
• Penjualan side dish atau makanan pendamping
• Sistem bagi hasil dari kerja sama apabila sudah ada.
• Membeli bahan premium untuk pembuatan mi dan side dish lain
• Membuat mi dan side dish berkualitas tinggi dan bercita rasa nikmat.
• Memberikan pelayanan yang ramah, cepat, dan memuaskan.
• Mempertahankan rasa supaya pelanggan bertahan dan bertambah serta dapat bersaing dengan kompetitor.
• Lokasi warung yang strategis dan mudah dijangkau.
• Alat memasak yang praktis dan modern.
• Pekerja yang kompeten untuk mengolah mi yamin dan side dish.
• Supplier bahan baku terpercaya.
• Supplier bahan pembuatan mi yang premium.
• Pedagang bumbu, sayur, serta daging.
• Penyelenggara pameran atau festival.
• Influencer.
• Pengadaan alat untuk memasak atau mengolah mi yamin
• Mempersiapkan lokasi untuk warung, termasuk pembelian gerobak.
• Pengadaan bahan baku.
• Persiapan anggaran untuk pemasaran dan promosi meliputi opening, promosi, festival dan pameran kuliner, serta tawaran untuk kerja sama.
Dari rincian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, kemudian disusun menjadi desain atau grafik secara gratis lewat canvanizer.com.
Dari gambar ini Anda tentu sudah memahami bagaimana cara kerja dari bisnis model canvas makanan. Bisa dilihat pula bahwa model perencanaan bisnis ini jauh lebih ringkas dibandingkan bisnis plan meski keduanya memiliki tujuan dan fungsi yang sama.
Setelah memahami contoh bisnis model canvas makanan di atas, sekarang Anda bisa membuat untuk usaha kuliner milik Anda sendiri. Dan jangan lupa, jawab 9 pertanyaan yang sudah disediakan dengan cermat sebelum membuat BMC bisnis Anda.
Baca Juga: 7 Contoh Kalimat Promosi Bisnis Online yang Menarik dan Efektif